ilustrasi |
Selain korban tewas, juga ada korban lain yang mengalami luka yaitu Masir (16) warga Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.
Proses evakuasi yang dilakukan oleh tim gabungan Polres Magetan, AGL, dan lembaga terkait lainnya berlangsung lambat. Hal ini karena kondisi lokasi kejadian yang terjal dan sulit.
Bahkan, Fadli Roni, teman korban berusaha mengusir sejumlah wartawan yang sedang meliput kejadian ini. Ia berteriak hiteris sambil menangis, meminta wartawan tidak mengambil gambar temannya yang menjadi korban
Jontit, anggota tim evakuasi dari Anak Gunung Lawu (AGL), komunitas pencita alam yang mendedikasikan diri untuk kelestarian alam Gunung Lawu, menduga medan yang dilewati korban dan rombongan licin sehingga korban terperosok ke dalam jurang. “Korban Risqi tewas di lokasi kejadian. Mungkin karena kepalanya terbentur bebatuan yang banyak terdapat di sekitar jurang,” ujar Jontit.
Jasad korban yang telah berhasil dievakuasi, langsung dibawa ke instalasi jenazah RSUD Sayidiman Kabupaten Magetan. Sedangkan korban Masir, dibawa ke rumah sakit yang sama untuk mendapatkan perawatan medis.
Menurut Jontit, kedua korban bersama empat orang temannya ini berwisata di sekitar kawasan Gunung Lawu. Keenamnya bermaksud menuju ke air terjun yang berada tidak jauh dari lokasi pintu masuk pendakian Cemoro Sewu.
Namun karena lokasi tersebut belum ditetapkan sebagai lokasi wisata secara resmi, maka akses jalan yang ada hanya seadanya dan jauh dari layak. “Kondisi jalan menuju air terjun sangat terjal. Dimungkinkan, para siswa ini belum mengenal medan sehingga terpeleset dan masuk ke jurang,” tambah Jontit.
Sumber
Sumber
No comments:
Post a Comment
SHUNT sangat berharap anda meninggalkan komentar yang membangun sehingga dapat membawa SHUNT ke arah yang lebih baik. Terima kasih